Jumat, 07 November 2008

bukalah pintu bagi Yesus Kristus

MENANTI SEBUAH JAWABAN
(GELISAH DAN BERKAH)


Senja merekah meninggalkan sejuta kenangan akan satu hari yang akan berlalu di pelupuk mata seorang pengembara. Ketika Ia sedang mengais di antara dedaunan yang rontok ketika angin meniup dengan derasnya di suatu siang yang kini masih tertumpuk dan terdiam di belakang kamarnya. Ia terus mengais hingga ia temukan sehelai dedauan yang kering, tak terkoyak, utuh dan tidak seperti dedaunan yang lain yang telah hancur dimakan waktu. Ia menggapainya. Melihat sekelilingnya secara seksama tanpa mau membiarkan sedikit bola matanya terjerat oleh sesuatu yang lain. Terus dan terus ia memandang sehelai daun yang kering itu. Sebenarnya apa yang ingin ia temukan???? Ia meraba, merasakan permukaan kulit daun yang kering itu. Ia mencoba mengikuti alur tulang penguat daun tersebut. Tepi daun tersebut pun tak lepas dari pandangannya. Lika- liku menciptakan alur yang harus diselesaikan tanpa harus berhenti karena sulitnya memahami alur yang penuh dengan lilka- liku itu. Aku terus mengamatinya dari balik tirai kamarku yang kebetulan sekali tak jauh dari tempat dia berdiri. Ingin ku baca pikirannya. Tapi aku tak mampu. Ku coba mempelajari gerak- geriknya aku pun tak mampu. Ah… dari pada terus berada dalam kebingungan yang selalu menghantui pikiranku lebih baik kuhampiri saja dia dan langsung kutanyakan apa sebenarmya di balik pikirannya mengenai dedaunan yang kering itu yang ia amati sejak beberapa menit yang lalu. Kemudian ku ayunkan kakiku menggapai ia yang sedang meraba-raba dedaunan yang kering itu. Sebelum ku sempat mengeluarkan sepatah katapun ia langsung mengatakan kepadaku: aku tahu maksud sobat menghampiri saya. Aku sudah melihat sobat dari tadi, meskipun aku sedang mengamati daun yang kering ini. Aku tersentak. Terpana terbata. Dari mana dia tahu bahwa dari tadi aku selalu mengamati setiap gerak- geriknya. Tapi, biar semuanya itu kusimpan dalam hati saja tanpa perlu ku perpanjangkan masalah ini toh maksud aku menghampirinya inginn menanyakan mengenai apa di balik daun kering yang sedang ia amati sejak beberapa menit yang lalu.
Sobat, apa engkau sedang bingung??? Katanya. Maksudmu??jawabku ceplos. Tidak, dari raut wajahmu saja aku sudah mengetahui kalau kau sedang bingung menantikan sesuatu yang sangat berarti di dalam hidupmu. Sebenaranya aku mengerti dengan suasana hatimu sekarang, engkau sedang gelisah menantikan sebuah jawaban. "Iya kan??",tanyanya padaku yang membuat aku semakin tak dapat berkutik. Lanjutnya, "lihat daun yang kering ini. ia jatuh dari sumber yang selama ini memberikan kehidupan kepadanya. Meskipun kadang tak ia kehendaki tapi itulah yang terjadi. Daun ini telah menjadi kering. Lihat sesamanya yang massih hijau belia sedang memainkan irama yang indah di tiup angin sore ini." "lihatlah." Aku pun melihatnya. Tapi aku masih bingung apa hubungannya anatara daun kering yang dipegangnya dengan kegelisahanku dalam menanti sebuah jawaban. Ia kemudian beranjak menggapaai aku dan membawa aku pada sebuah vila yang tak jauh jaraknya dari tempat di mana kami saling berbincang. Ia kemudian menjelaskannya kepadaku akan hubungan antara daun kering yang ia pegang dengan kegelisahan yang sedang kualami ini. "Sobat", katanya ramah. Lanjutnya "hidup kita seumpama daun yang kering ini. Bila hidup kita telah terlepas dari Sumber yang memberikan kita kehidupan, pengharapan, cinta dan segala- galanya maka kita tidak adalah artinya. Kegelisan yang sobat hadapi ini ini adalah tanda bahwa sobat sedang mengalami seperti apa yang sedang dialami oleh daun yang kering ini. Seandainya daun ini bisa berbicara mungkin ia akan mengatakan kalau sekarang ia sedang gelisah memikirkian dirinya yang akan di makan oleh pengurai sebagaimana yang dialami oleh teman- temannya yang lain yang telah hancur dimakan oleh bakteri pengurai. Kegelisan timbul di saat kita tidak yakin pada apa yang telah kita lakukan dan kurang yakin pada Dia yang memberikan kelegaan. Tapi janganlah sobat cepat mengklaim diri sobat sebagai seorang yang yang tak pantas untuk merasakan kelegaaan karena telah mengalami kegelisan. Ingatlah, kegelisahan sengaja diberikan Tuhan kepada kita agar kita tahu dan sadar bahwa hanya pada Dialah kita memperoleh kelegaaan yang tak ada duanya. Kegelisahan adalah tanda bahwa sobat sedang memikirkan jalan yang sekarang sobat sedang tempuh. Ini awal dari semua tanda yang akan sobat alami. Tanda yang membuat sobat apakah sobat tetap yakin pada diri sendiri dan pada Dia yang selalu mendengar doa-doa kita ataukah sobat terbawa arus oleh kegelisahan sehingga sobat tak mampu menemukan kembali sumber yang menyegarkan itu. Ingat sobat, di balik kegelisahan itu telah tersedia berkah yang akan melimpah bak hujan yang turun dengan derasnya dan kita tinggal menikmati tanpa harus bersusah dan berpeluh mencarinya. Dalam menantikan sebuah jawaban tindakan yang perlu sobat lakukan adalah berdoa dan berdoa. Dalam doa sobat kan mendengar sendiri jawabannya dari Tuhan yang akan menggantikan kegelisahan sobat dengan berkah yang melimpah. Yakinlah sobat, Tuhan selalu bersamamu.
Pesan terakhirnya, menenguhkan langkahku ku tuk menatap masa depan dengan penuh keoptimisan . "Terima kasih sobat aku akan bangkit dan kemablai memnatap masa depanku tanpa terlalu lama terlarut dalam kegelisahan ini."

April 2007

Tidak ada komentar: